Tuesday, August 12, 2008

Pupuk Kompos vs Pupuk Kimia


Salah satu limbah yang mudah ditemukan dan banyak tersedia di alam ini adalah limbah organic. Dan jenis limbah organic sangat banyak sekali dan jenisnya juga banyak. Salah satu pengelolaan limbah organic salah satunya adalah dengan kompos. Memang cara ini sudah banyak diterapkan dan umumnya pada kalangan petani. Tapi itu adalah “dulu” beda dengan cara “saat ini”. Kita lihat saja saat ini makin banyak pupuk yang terbuat dari bahan kimia dan berbahaya, namun meskipun berbahaya masih tetap digunakan oleh para petani dan menyebabkan ketergantungan dari kalangan petani.

Salah satu hal yang menyebabkan ketergantungan ini adalah karena pupuk kimia ini memiliki harga yang murah dan mudah dibeli dimana saja. Karena kondisi itulah banyak kalangan petani yang sudah tidak memakai pupuk kompos, mereka merasa bahwa pupuk kompos ini terlalau ribet untuk dibuat. Dengan kata lain apabila hal ini terus terjadi maka yang akan menjadi korban adalah pihak petani sendiri. Nah akhirnya terjadi juga, saat ini harga pupuk bersubsidi makin mahal dan stoknya di pasar sudah banyak yang hilang. Malah sekarang sudah banyak demo dari pihak petani sendiri. Jadi gimana? Nah salah satu solusinya adalah mulai memproduksi kembali pupuk kompos dengan mandiri.

Ada beberapa hal yang membedakan pupuk kompos dan kimia.

  1. Cara pembuatan. Cara pembuatan pupuk kompos sangat mudah karena hanya diperlukan alat-alat sederhana untuk membuatnya. Sedangkan untuk pembuatan pupuk kimia cukup sulit karena dibuat dengan mesin yang mahal dan butuh bahan kimia sebagai bahan dasarnya. Sebagai petani dengan jumlah uang yang sedikit pasti solusi terbaik yang bisa dipakai adalah dengan membuat pupuk kompos sendiri dengan bahan dasar dari sampah organic yang ada di lingkungan sekitar.
  2. Harga produk. Pupuk kompos memiliki harga yang lebih murah daripada pupuk kimia dan bersubsidi. Namun tetap saja banyak yang menggunakannya, padahal kalau dihitung sebenarnya pupuk kompos sendiri memiliki harga yang jauh lebih murah dan dengan harga pupuk kimia yang harganya melambung tinggi, salah satu solusi yang bias dipakai adalah dengan menggunakan pupuk kompos.
  3. Distribusi dan pemasaran. Dari segi ini, pupuk kompos mengalami hambatan. Memang dari distribusi pupuk, kebanyakan memang pupuk yang didistribusikan adalah pupuk kimia. Hal ini dikarenakan memang produsen pupuk kompos masih sedikit sehingga masih belum bias mencukupi permintaan pasar. Solusi dari permasalah ini adalah perlunya peran serta pemerintah dengan mendirikan pabrik-pabrik pupuk kompos yang terintegrasi, dengan menggunakan bahan dasar dari sampah kota yang kebanyakan adalah sampah organic. Selain itu juga mulai diterapkan kembali pembuatan pupuk kompos dengan penyuluhan kepada para petani mengenai pembuatan pupuk kompos. Dengan kepedulian dari pemerintah itu sendiri pasti permasalah pupuk dapat diatasi dan para petani bisa mulai memproduksi pupuk sendiri.
  4. Penggunaan. Untuk masalah penggunaan, semua pupuk kimia dan pupuk kompos memang mudah untuk digunakan. Namun pupuk kimia memiliki beragam bentuk sehingga bisa dipergunakan dengan mudah oleh para petani. Oleh sebab itu, perlu dibuat beberapa variasi atau perubahan pada pupuk kompos sehingga lebih fleksibel untuk dipakai.
  5. Tingkat bahaya. Apabila dibandingkan tingkat bahaya antara ppuk ompos dan kimia, maka yang paling berbahaya adalah pupuk kimia. Karena apabila sudah terlalu lama memakai pupuk kimia maka bisa mempengaruhi keadaan lingkungan sekitar karena jenis pupuk memiliki kandungan kimia yang berbahaya dan sulit terdegradasi dengan lingkungan sekitar. Sedangkan kandunga pupuk kompos lebih mudah terdegradasi karena terbuat dari bahan organic. Oleh sebab itu, pemakaian pupuk kimia dalam jangka panjang bisa berakibat pada lingkungan dan produksi lahan itu sendiri yang bisa menyebabkan penurunan kualitas dari produksi.

Berdasarkan hal diatas maka bisa dibandingkan bahwa pupuk kompos memiliki keuntungan yang lebih jika dibandingkan dengan pupuk kimia. Namun penggunaan pupuk ini tergantung dari pihak petani sendiri. Oleh sebab itu perlu, dukungan dari pemerintah untuk mulai menggalakkan penggunaan pupuk kompos dengan melakukan penyuluhan pada kalangan petani.

No comments yet